Puk puk
Maka dunia akan terus pada putarannnya,
Takdir akan selalu pada jalannya,
Tuhan menyaksikan tiap detiknya.
Lalu, "kenapa harus bersedih?"
Tanya ku pada diri sendiri
Bagaimana ya cara merangkai kalimatnya
Nalurinya hanya ingin kearah sana
Pegas rem ada di tangan sendiri, tapi bagaimana cara menggunakannya
Jalan terus bersama rasa takut, ntah apa yang ada di depan
Tapi, "kenapa harus bersedih?"
"kenapa harus takut?"
Bahkan sekarang, bisa mandi 2x sehari adalah nikmat yang besar
Diantara surut air di rumah-rumah atau bahkan diantara yang tidak punya rumah
Pasti ada putih diantara hitam, ada jingga diantara pelangi
Jadi, "kenapa harus bersedih?"
Ada mudah diantara susah, jangan khawatir
Cukupkan rasa kurangnya, yakin bahwa pasti akan selalu ada aman bagi yang gelisah
Love ya🤍
Santai dulu g si
BalasHapuslogin dulu sampe mythic
Hapusbaca ini waktu gerimis, jadi muncul rasa sadar untuk memantaskan diri dari apa yang aku punya hari ini. walaupun sedikit, tetap terasa juga was wasnya, bisakah bertambah atau mungkin malah berkurang, bisa mempertahankan jumlah yang sama dalam waktu yang lama saja, sudah harus bisa bersyukur.
BalasHapusyang jelas kamu udah sering bikin aku bahkan mungkin orang lain untuk terus merasa bersyukur atau merasa seperti apa yang kamu katakan pada judul judul sebelumnya.
terakhir, semua kata atau kalimat romantis yang tumbuh liar di hayalanku layu, sebab beberapa huruf yang terangkai menjadi namamu membuatnya cemburu lalu mati. matahari🌻
makasih banyak yaaa!
hahahahahahaah
aku juga terimakasih, udah mau menerima dan mencerna dengan baik maksud dari tiap kalimat yg aku susun dengan hati-hati. Semangat terus yaaa
Hapus