Koreksi diri

Mengutuki diri tanpa henti

Menyedihkan sekali, menunjuki diri dengan cara seperti ini

Aku harap tidak ada pembaca disini

Mana mungkin bisa bercerita kepada mereka teman-teman ku dan orang tua

Ku pikir hidup mereka jauh lebih berat, hanya saja aku yang lemah

Ah,

Buku diary ku sudah penuh beberapa tahun lalu

Tidak mungkin juga kubeli buku baru, demi menulis curahan haru. 

Belum lagi mama yang penasaran dan akan membaca seluruh isinya.

 

Aku marah

Tapi aku butuh, 


Sendirian, gengsi untuk minta

Ga mungkin dan ga boleh! 

Teriaku ke batin sendiri


Udah terlalu sering ngerepotin! 

Ucapku dengan nada sedih


Di dunia maya berkoar- koar seolah singa

Kenyataannya, mental tempe lapis baja

Sok kuat, berusaha keras bijaksana padahal belum mampu

Masih sering menangis untuk tahan ego nya di buang sendiri. Mau gimana lagi, dunia berputar ga cuma buat aku aja


Gimana, udah cukup miris? 

Banyak kurangnya, lebih nya belum ada


So sorry for this trash, 

U wanna go from here? Yaa with my pleasure, i wanna go out from here too..


Thank's a lot guys.. 

Tuhan tau betul rasa senangku melihat semua attention disini

Bahagia dan sehat selalu! 

Komentar

  1. mau baca yang aku tulis ga ?"
    semoga paham sama isinya

    "sampah pahatnya tak ku buang"

    dentang palu mengikis kayu rapuh
    kayu tak melawan, karena dibentuk lebih menawan

    kayu dipahat hati hati
    yang rapuh jadi serpihan dan jatuh kebumi

    meninggalkan yang kuat, sampai bentuk mulai terlihat

    yang rapuh disimpan, dengan harap bisa digunakan
    tak apa dibakar asal bisa menguntungkan

    rapuhnya dihargai yang kuat jadi bukti.


    gapapa kan mampir sebentar ?" hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer