Matahari

 


Menyorot terang ke depan, lupa kalau diri sendiri juga butuh sorotan cahaya
Terasa sekali, cahayanya kini hampir redup
Setengah mati berusaha berdiri
Hampir mati meraba dimana jati diri
Pernah sekali coba berani mendahulukan kepentingan diri sendiri
Hasilnya, berdiri di depan banyak orang menahan makian-makian
Beruntungnya mereka, aku udah lama mati rasa
Tak sedikitpun ku tandai sakit hati bahkan sumpah serapah
Mereka hanya tidak tahu, 
Yauda gpp hari itu sudah berlalu

Katanya, aku hanya perlu bersuara sesekali
Ga semua hal bisa selesai dengan bungkam
Dokter ga akan tau apa obatnya, jika pasien tak bercerita apa keluhannya. Begitu nasihat salah satu senior superior. 
Tepat. 
Aku hanya terlalu takut, pecundang
Ingin sekali mengeluh, ingin sekali duduk dan berhenti
Tapi takut terlihat sombong, emangnya kamu udah ngapain aja? 

Orang-orang selalu datang dengan kepentingan
Orang-orang selalu datang dengan kebutuhan
Setelah hal-hal itu sudah terpenuhi, lantas apa mereka boleh pergi? 
Boleh, ga ada yang salah dari hal itu
Namun jika posisi dibalik, kenapa tak sampai hati ya aku mau mencobanya
Ya, terlalu banyak kekhawatiran tak beralasan
Terlalu banyak rasa takut tak berujung
Terlalu percaya diri bahwa semua bisa dilakukannya sendiri
Terlalu gengsi untuk bersuara minta bantuan

Salah sendiri menaruh harapan ke manusia
Tuhan ga kemana-mana, akunya yang kemana-mana

Perang pikiran, perang pikiran
Habis tenaga pendam emosi, hasilnya tubuh bersuara nyaring minta rehat dan istirahat
Sakit-sakit sekujur tubuh, entah apa penyebabnya
Bersyukur, masih bisa tidur

Ini ga selamanya kan, 
Yauda mungkin emang begini jalan ceritanya
Selagi masih punya sisa tenaga, bagiin itu sebagai semangat buat yang butuh
Semoga berguna
Karna emang kalo dipikir-pikir, cuma itu yang aku punya. 
Cahaya redup buat orang-orang yang lagi gelap sekitarnya

Semangat semua, show must go on! 
Sehat-sehat ya 🤍

Komentar

Postingan Populer