Mengait Satu Sampah, Untuk Sepatah Alhamdulillah

Salah satu waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Perjuangan untuk pendidikan tinggi anaknya akhirnya sampai juga.
Bergaul dengan barang bekas, barang rusak dan barang limbah.
Rongsokan dan pulungan sudah menjadi separuh hidupnya.
Hinaan dan remehan bahkan sudah kebal didengarnya.
Bisa jadi, menurut orang lain hal ini bukan suatu hal yang wah.
Tapi menurut nya ini benar-benar mimpi mewah.
Begitu asing dengan rasa lelah, rasa gengsi, bahkan jika bulan tidak berotasi, tidur adalah hal pamali baginya.
Berusaha untuk tidak pernah berisik.
Tapi kadang tubuh dan staminanya memohon untuk rehat barang 2-3 hari saja lamanya.
Kekhawatirannya perlahan berubah jadi kepasrahan.
Amarahnya perlahan berubah jadi penerimaan.
Sudah kenyang dengan rasa iba, sampai kami hampir membencinya.
Biarkan Tuhan saja yg memberikan rasa ibanya melalui caranya yg tidak ada siapapun sangka.
Di bawah, bukan berarti siap untuk mengadah.
Tidak.

Sebagian mimpinya mungkin sudah kadaluwarsa.
Sebagian mimpinya mungkin sudah tidak bisa diraih.
Sebagian mimpinya mungkin terlampau tinggi.
Sebagian mimpinya mungkin..
Mungkin tidak lagi ingin bermimpi?
Mengejar yang lebih kekal agaknya lebih menjanjikan.
Semua yg dilakukannya atas dasar bentuk tanggungjawab terhadap titipan Tuhan yang sudah diberikan.

Berada di kelas ini, aku belajar banyak.
Di kelas ini, aku berkembang.
Di kelas ini, aku banyak menemukan rasa.
Di kelas ini, aku menemukan cinta sesungguhnya.
Bahwa setelah ikhlas lalu mencintai seluruh pemberian Tuhan tanpa terkecuali, rasa syukur atas semua kebahagiaan tak ternilai akan datang dengan sendirinya.

Untuk Bapak, Terimakasih dan selamat terwujudnya mimpimu bertambah 1.
Selanjutnya, semoga semangatnya masih ada.
Aku Siap, untuk medan selanjutnya. Bismillah.

Terimakasih Allah SWT.
Terimakasih dan selamat Bapak & Mama.
Terimakasih Keluarga.
Terimakasih Kerabat, Sahabat & Teman-teman dekat.

Semangat semuanya! <3

Komentar

  1. AKHIRNYAAAA!!! ada yang bisa ku baca lagi setelah beberapa halaman ku buka berulang ulang.

    i proud of you soooo much, aku ga sepenuhnya tau gimana perjuangan mu untuk garis terakhir salah satu cita citamu, yang kamu rangkai hati hati prosesnya, dan kamu ukir semua kesempatan jadi hadiah membanggakan.

    dapat kabar kalo kamu selesai dengan baik dari masa masa paling menetukan, tak tahan rasa ingin berdiri tepuk tangan paling depan, dan teriakan namamu paling keras di dalam ruangan, tapi pada akhirnya mendoakan mu dalam hati jadi satu satunya pilihan.

    semoga tulisan rasa syukur kali ini, bisa memantik semangat dan memperbesar rasa syukur orang lain di hari hari kedepan

    mohon izin untuk mendoakan namamu kepada tuhan🌹


    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih support dan doanya ya, it means a lot for real huhu. Dan Aamiin, semoga ini bida jadi pemantik semangat dan rasa syukur orang². Sehat² yaa, semoga semua doa baik kembali lagi ke kamu

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer